Skripsi Budidaya Pertanian
Kandungan Berbagai Logam pada Beberapa Tanaman Di Areal Terpapar Tailing Merkuri
Mayang sari (E 281 16 091) Kandungan Berbagai Logam pada Beberapa Tanaman Di Areal Terpapar Tailing Merkuri (dibimbing oleh bapak Yosep Soge Patadungan)
Salah satu faktor pencemaran tanah yang paling penting adalah limbah logam berat. Logam berat merupakan istilah yang digunakan untuk unsur-unsur transisi yang mempunyai massa jenis atom lebih besar dari 6 gcm-3. Merkuri (Hg), timbal (Pb), tembaga (Cu), kadmium (Cd) dan stronsium (Sr) adalah contoh logam berat yang berupa kontaminan yang berasal dari luar tanah dan sangat diperhatikan karena berhubungan erat dengan kesehatan manusia. Aktivitas pertambangan poboya dilaksanakan dengan cara pemecahan partikel tanah, penggilingan, pemisahan partikel tanah dengan ikatan merkuri dan butiran emas, penyaringan dan pemanasan.
Pada penelitian ini, sampel tanaman diambil secara acak di areal terpapar tailing merkuri di Poboya dan preparasi sampel di Laboratorium Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Untuk mengetahui kandungan logam dalam setiap tanamana maka dilakukan analisis di Laboratorium Fakultas MIPA, Universitas Hasanudin. Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2019 sampai dengan bulan Desember 2019. Analisis Tanaman, di laboratorium bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia yang tidak dapat ditentukan secara kuantitatif di lapangan, terutama untuk variable utama yang akan diinterpretasi, sehingga jenis analisis dilakukan secara selektif disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sampel tanaman dari areal kawasan terpapar tailing merkuri di Poboya sebelum dianalisis terlebih dahulu di kering oven kan selama 5 hari kemudian sampel yang sudah kering diblender dan diayak dengan ayakan 0,5 mm. pengukuran kadar unsur logam tanaman menggunakan XRD (X-ray diffraction), dan XRF (X-ray fluorescence). Sampel tanaman ditimbang sebanyak 100 g, dan selanjutnya memasukkan nama sampel tanaman yang akan dianalisis, setelah itu sampel tanaman dimasukkan didalam alat XRF (X-ray fluorescence). kurang lebih selama 15 menit persampel. Kemudian setelah hasil analisis sampel keluar dengan satuan m/m% maka harus dikonversi menjadi ppm. Hasil tanaman yang paling banyak mengandung unsur-unsur logam diantara 10 tanaman yang telah dianalisis kuantitatif yaitu tanaman pakis, tanaman pakis mengandung 8 unsur logam. hasil yang melampaui batas cemaran logam dalam sayuran, sehingga sayuran tersebut tidak aman untuk dikonsumsi.
Tidak tersedia versi lain