Perpustakaan Fakultas Pertanian

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Skripsi Hama dan Penyakit Tana

Pengaruh Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) terhadap Penyakit Layu Fusarium Pada Bawang Wakegi (Allium Wakegi Araki)

FANI SULFIANTI - Nama Orang;

Fani Sulfianti (E 281 15 104). Pengaruh Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) Terhadap Penyakit Layu Fusarium Pada Bawang Wakegi (Allium wakegi Araki) (Dibimbing oleh Ir. Rosmini, MP, 2020).
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) yang paling baik dalam menekan serangan penyakit layu fusarium pada tanaman bawang wakegi dan dilaksanakan di Bulupontujaya, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah dan Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Pelaksanaan penelitian ini pada bulan April sampai Juli 2019. Desain penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan dosis mikoriza dan diulang sebanyak 6 kali sehingga dihasilkan 18 percobaan. Mikoriza diletakkan pada lubang tanam tepat dibawah zona rhizosfer akar bawang merah dengan dosis sesuai perlakuan yaitu 0, 5 g dan 10 g per lubang tanamnya. Variabel yang diamati yaitu tingkat kejadian penyakit, pengamatan volume akar, kolonisasi dan derajat infeksi pada akar.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian dosis FMA 10 g mampu menekan penyakit sebesar 0,71% lebih rendah dibandingkan dengan tanpa pemberian FMA menunjukkan kejadian penyakit sebesar 2,79% dan pemberian dosis FMA 5 g dengan tingkat kejadian peyakit 1,46%. Volume akar tertinggi dimiliki oleh pemberian dosis FMA 10 g yaitu 1,06 ml, diikuti oleh 5 g sebesar 0,78 ml dan tanpa FMA (0 g) yaitu 0,69 ml. Pada infeksi akar ditandai dengan adanya hifa maupun vesikula dengan derajat infeksi yang diberikan oleh dosis 10 g, 5 g dan 0 g adalah berturut-turut adalah 34,69%, 26,24% dan 12,73%.
Perlakuan pemberian dosis FMA 10 g merupakan dosis yamg paling efektif dalam menekan serangan penyakit layu fusarium, penambahan volume akar dan derajat infeksi dengan tingkat sedang pada tanaman bawang wakegi.

Kata Kunci: Bawang wakegi, Fusarium sp. Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA).


Ketersediaan
#
My Library Belum memasukkan lokasi
2020081agt
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit
Palu : Fak. Pertanian Untad., 2020
Deskripsi Fisik
xiii, 42 hlm.: ilus.; 29,5 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
FANI SULFIANTI
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Fakultas Pertanian
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?