Skripsi Hama dan Penyakit Tana
Uji Daya Hambat Trichoderma sp Indigenus Terhadap Pertumbuhan Penyebab Penyakit Moler (Fusarium oxysporum)
Bawang merah varietas Lembah Palu atau lebih dikenal dengan nama bawang goreng Palu merupakan salah satu komoditas unggulan spesifik Sulawesi Tengah. Penyakit moler yang disebabkan oleh jamur F.oxysporum merupakan salah satu penyakit yang penting pada bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil persentase daya hambat Trichoderma harzianum dan Trichoderma Indigenus pada beberapa tingkat kerapatan konidia terhadap pertumbuhan penyakit moler penyebab F.oxysporum pada bawang merah secara in vitro.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu Sulawesi Tengah. Penelitian ini berlangsung pada bulan Juli - Desember 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap terdiri atas 3 perlakuan berdasarkan tingkat kerapatan konidiadan 5 ulangan dengan demikian terdapat 15 unit percobaan. Parameter pengamatan adalah menghitung luas pertumbuhan dan persentase daya hambat. Data hasil pengamatan daya hambat dianalisis dengan uji anova (uji F 5% dan 1%), perlakuan yang berpengaruh akan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) 5%.Hasil pengamatan persentase penghambatan pada jamur T. Harzianum dan Trichoderma Indigenus terhadap pertumbuhan jamur F.oxysporum pada hari ketiga hingga hari kelima dari masing-masing perlakuan mampu memberikan pengaruh dalam menghambat F.oxysporum, adanya persentase daya hambat jamur setiap tingkat kerapatan konidia yang berbeda dalam menekan pertumbuhan F.oxysporum hal ini dikarenakan bahwa setiap jenis jamur Trichoderma memiliki jumlah kerapatan spora dan kemampuan daya hambat yang berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trichoderma indigenus memiliki persentase daya hambat yang paling tinggi dan lebih cepat dalam menekan pertumbuhan F.oxysporum dengan persentase daya hambat 56,87%.
Tidak tersedia versi lain