Skripsi Hama dan Penyakit Tana
Efektivitas Dosis dan Waktu Aplikasi Trichoderma virens Terhadap Alternaria porri Patogen Bercak Ungu pada Bawang Merah (Allium cepa L. var. Aggregatum)
Khairul Alhalim (E 281 15 166). Efektivitas Dosis dan Waktu Aplikasi Trichoderma virens terhadap Alternaria porri Patogen Bercak Ungu pada Bawang Merah (Allium cepa L. var. Aggregatum). (Dibimbing oleh Asrul, 2020)
Bawang merah merupakan tanaman family Liliaceae yang sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari karena memiliki khasiat yang vital bagi kesehatan dan dijadikan sebagai bumbu masakan maupun obat-obatan. Jamur Alternaria porri merupakan salah satu penyakit penting dalam budidaya bawang merah. Penyakit bercak ungu diketahui sebagai penyakit utama pada pertanaman bawang dan telah menjadi endemik dipusat-pusat pertanaman sehingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi petani. Upaya pengendalian yang banyak digunakan adalah penggunaan fungisida sintetis, pemanfaatan agen hayati Trichoderma virens. adalah salah satu alternatif yang relatif aman bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis T. virens. yang efektif dan waktu aplikasi yang tepat dalam mengendalikan penyakit bercak ungu pada tanaman bawang merah akibat patogen A. porri. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan November 2019 di Laboratorium Penyakit dan Screen House, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah dosis Trichoderma sp. dengan taraf perlakuan: tanpa pemberian T.virens (D0) 30 g/polibag (D1), 40 g/polibag (D2) dan 50 g/polibag (D3). Faktor kedua adalah waktu aplikasi T. virens. yang terdiri dari 4 taraf yaitu pada 7 hari sebelum tanam (W1), saat tanam (W2), dan 7 hari setelah tanam (W3) dan 14 hari setelah tanam (W4) semuanya disusun secara faktorial dengan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan anova jika berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut BNT pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa identifikasi jamur A.porri secara makroskopis jamur memiliki koloni berwarna putih keabu-abuan, permukaan koloni berwarna putih kehitaman, tekstur koloni halus seperti kapas dan secara mikroskopis, ajamur memiliki konidia berbentuk seperti gada tebalik, bersekat, ujungnya tumpul agak melengkung dan konidium berwarna coklat, aplikasi dosis jamur T. virens berpengaruh nyata dalam menghambat masa inkubasi serangan A.porri pada pemberian dosis 40 g/polibag dengan rata-rata 8,9 hari serta aplikasi dosis 50 g/polibag dapat menekan intensitas serangan penyakit bercak ungu A.porri pada pengamatan 5 minggu setelah inokulasi (MSI) sebesar 10,49%. Waktu aplikasi pemberian T. virens tidak menunjukan terdapat pengaruh nyata terhadap semua parameter perlakuan, hal ini dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan atau sifat kepatogenan A.porri yang tinggi. Interaksi antara dosis dan waktu aplikasi T. virens tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan.
Tidak tersedia versi lain