Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit Pada Petani Swadaya di Desa Bajawali Kecamatan Lariang Kabupaten Pasangkayu
I NYOMAN AGUS SUDANA (E 321 16 112) Analisis Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit pada Petani Swadaya di Desa Bajawali Kecamatan Lariang Kabupaten Pasangkayu (dibimbingi oleh Sulaeman dan Made Krisna Lakmayani 2020).
Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan unggulan dan utama Indonesia. Tanaman yang produk utamanya terdiri dari minyak sawit (CPO) dan minyak inti sawit (KPO) ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan menjadi salah satu penyumbang devisa Negara yang terbesar dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya. Komoditi kelapa sawit berbeda dengan komoditi perkebunan lain, karena memerlukan pabrik yang dekat dengan petani, agar buah yang dihasilkan dapat segera dikirim ke pabrik (dalam waktu ± 24 jam) supaya kualitas minyak tidak mengandung asam lemak yang tinggi. Produksi tanaman kelapa sawit meningkat mulai umur 4-15 tahun dan akan menurun kembali setelah umurnya 15-25 tahun. Setiap pohon sawit dapat menghasilkan 10-15 TBS (tandan buah segar) per tahun dengan berat 3-40 kg per tandan, tergantung umur tanaman. Dalam satu tandan, terdapat 1.000-3.000 brondolan dengan berat brondolan berkisar 10-20 gr. Volume produksi per hektar lahan perkebunan selain ditentukan oleh luas lahan dan jenis bibit yang digunakan juga sangat dipengaruhi oleh intensitas pemeliharaan yang dilakukan sehingga tanaman tapat tumbuh dan menghasilkan produksi yang optimal. Pendapatan usaha yang diterima berbeda untuk setiap orang, perbedaan pendapatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor ini ada yang masih dapat diubah dalam batas-batas kemampuan petani atau tidak dapat diubah sama sekali. Faktor yang tidak dapat diubah adalah iklim, jenis tanah dan umur tanaman, semakin tua umur tanaman maka semakin sedikit buah tandan yang dikeluarkan. Ada juga faktor yang mempengaruhi pendapatan dan dapat dilakukan perbaikan untuk meningkatkan pendapatan seperti pemeliharaan tanaman selama masa produktif. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Bulumario Kecamatan Sarudu Kabupaten Pasangkayu pada November-Maret 2020. Responden dalam penelitian ini adalah petani kelapa sawit Desa Bajawali, penentuan responden menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) jumlah sampel sebanyak 32 responden petani kelapa sawit. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan usahatani. Hasil analisis menujukkan bahwa jumlah produksi 363.375,00 Kg/6,06 Ha/Tahun atau 59.93814 Kg/Ha/Tahun dengan harga jual tandan sebesar Rp. 953/Kg, total biaya Rp. 37.435.678/6,06Ha/Tahun atau sejumlah Rp. 6.174.957 /Ha/Tahun. Dan penerimaan Rp. 383.887.500/6,06Ha/Tahun atau sejumlah Rp. 63.321.649/Ha/Tahun, sehingga pendapatan petani adalah Rp. 356.346.709/6,06Ha/Tahun atau sebesar Rp. 58.778.839 /Ha/Tahun.
Tidak tersedia versi lain