Skripsi Budidaya Pertanian
Evaluasi Kesesuaian Lahan Pada Tanaman Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Di Desa Laantula Jaya Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali
Abdillah Perkasa (E 281 12 049 Evaluasi Kesesuaian Lahan Pada Tanaman Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Di Desa Laantula Jaya Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali (dibimbing oleh Abdul Rahim Thaha dan Ramlan).
Salah satu tantangan dalam pembangunan pertanian berkelanjutan adalah adanya kecenderungan menurunnya produktivitas lahan yang digunakan. Disisi lain sumber daya alam terus menurun sehingga perlu diupayakan untuk tetap menjaga kelestariannya. Budidaya buah naga merupakan salah satu alternatif usaha tani yang efisien, lestari, berkelanjutan, dan berwawasan agrowisata yang perlu dikembangkan. Buah naga dapat tumbuh hingga 15- 20 tahun dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menentukan tingkat kelas kesesuaian lahan tanaman buah naga di Desa Laantula Jaya Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali.. Penelitian ini di laksanakan mulai bulan April sampai dengan bulan Juli 2017, metode penelitian yang di gunakan metode survei dan observasi lapangan serta dengan menggunakan metode Systematik Grid Sampling, dimana titik koordinat dipilih secara acak dengan sesuai jarak titik yang telah ditentukan di daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan empat tahap yaitu, 1) Persiapan, 2) Kegiatan Lapangan, 3) Analisis Laboraturium, 4) Analisis tanah, data/pengolahan data, Pembuatan peta kesesuaian lahan dan penyusunan laporan. Variabel pengamatan yang digunakan di ambil dari data sifat fisik dan kimia tanah meliputi tekstur, reaksi tanah (pH), N-total, P-tersedia, K-tersedia, KTK, dan C-organik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Buah Naga (Hylocereus polyrhizus.) di Desa Laantula Jaya Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali, Pada penggunaan lahan pertanian lahan kering kelas kesesuaian lahan aktual dikategorikan dalam kelas cukup sesuai (S2) dengan faktor pembatas ketersediaan air, ketersediaan oksigen dan retensi hara, setealah dilakukan perbaiakan maka didapatkan kelas kesesuaian lahan potensial masuk dalam kategori sangat sesuai (S1). Pada penggunaan lahan semak kesesuaian lahan aktual masuk dalam kategori kelas sesuai marginal (S3) dengan faktor pembatas utama yaitu media perakaran, untuk faktor pembatas ini tidak dapat dilakukan perbaikan sehingga kelas kesesuaian lahan potensialnya tetap pada kelas sesuai marginal (S3) dengan faktor pembtas media perakaran. Pada penggunaan lahan kawasan perkebunan I secara aktual masuk dalam kelas sesuai marginal (S3) dengan faktor pembatas ketersediaan oksigen, setelah dilakukan perbaikan pada faktor pembatas maka didapatkan kelas kesesuaian lahan potensial yaitu kelas cukup sesuai (S2) dengan faktor pembatas kadar oksigen dan media perakaran.
Tidak tersedia versi lain