Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pemasaran Kopra di Desa Oti Kecamatan Sindue Tobata Kabupaten Donggala
Muhamad Fajar (E 321 15 122), Analisis Pemasaran Kopra di Desa Oti Kecamatan Sindue Tobata Kabupaten Donggala (di bimbing oleh Yulianti Kalaba dan Wira Hatmi, 2020).
Kabupaten Donggala merupakan daerah terbesar penghasil kelapa yang di olah menjadi kopra dengan jumlah 43.545 ton, luas lahan 27.922 ha dan produktivitas sebesar 1,48 dengan jumlah produksi sebesar setelah Kabupaten Banggai dengan jumlah produksi sebesar 36.750,51 ton, luas lahan 29.014 ha dan produktivitas sebesar 1,27 ton/ha, Kabupaten Banggai dengan jumlah produksi sebesar 48.331,00 ton, luas lahan 54.947 ha dan produktivitas sebesar 0,87 ton/ha. Kabupaten Donggala merupakan salah satu daerah penghasil kelapa di Sulawesi Tengah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk saluran, besar margin, bagian harga yang diterima oleh petani (Produsen), dan efesiensi pemasaran Kopra pemasaran Kopra pada masing-masing saluran pemasaran di Desa Oti Kecamatan Sindue Tobata Kabupaten Donggala.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2019 di Desa Oti Kecamatan Sindue Toabata Kabupaten Donggala. Responden yang dijadikan sampel terdiri dari produsen kopra, pedagang dan pengumpul pedagang besar. Pengambilan sampel produsen kopra dilakukan dengan menggunakan metode acak sedarhana (Simple Random Sampling Methode) sebanyak 32 produsen (petani) dari total populasi 125 responden yang mengusahakan komoditi kopra kemudian pengambilan sampel pedagang dilakukan dengan cara metode penjajakan (Tracing Sampling Methode) sehingga diperoleh sebanyak 2 orang pedagang pengumpul, 1 orang pedagang besar. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pemasaran yaitu saluran pemasarn, margin pemasaran, bagian harga yang diterima petani dan efisiensi pemasaran.
Hasil analisis pemasaran menunjukan bahwa saluran pemasaran kopra di Desa Oti melalui dua saluran pemasaran yaitu:
1. Produsen Pedagang pengumpul Pedagang besar
2. Produsen Pedagang pengumpul Konsumen
Hasil analisis margin pemasaran kopra saluran 1 yaitu MT = Rp.1.300/Kg sedangkan saluran kedua yaitu MT = Rp. 400/Kg. Bagian harga yang diterima petani kopra pada saluran 1 yaitu sebesar 78,00 %, sedangkan pada saluran kedua yaitu sebesar 90,00 %. Efisiensi pemasaran kopra di Desa Oti pada saluran pertama diperoleh hasil sebesar 49% dan saluran kedua diperoleh hasil sebesar 27,3%, sehingga dari kedua saluran tersebut, saluran yang paling efisien yaitu saluran kedua dengan nilai efisiensi sebesar 27,3%.
Tidak tersedia versi lain