Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pendapatan Usahatani Kakao di Desa Tanamakaleang Kecamatan Seko Kabupaten Luwu Utara
Sadam Hidayat (E 321 14 206), Analisis Pendapatan Usahatani Kakao di Desa Tanamakaleang Kecamtan Seko Kabupaten Luwu Utara (dibimbing oleh Hj. Saharia Kassa dan Shintami R.Malik, 2020).
Kakao merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia yang cukup potensial dalam pendapatan devisa negara, di tingkat dunia kakao Indonesia menempati posisi ketiga setelah Pantai Gading dan Ghana. Hal ini didukung dengan areal tanam Indonesia yang masih banyak tersedia, tenaga kerja dan tenaga ahli kakao. Pada Tahun 2019 luas panen, produksi dan produktivitas menunjukan bahwa produksi tanaman kakao di Kecamatan Seko sebesar 455.76 ton. Produksi tersebut di peroleh dari 593.63 Ha luas pertanaman, dengan produktivitas sebesar 0,76 ton/Ha. Kegiatan usahatani kakao yang dilakukan di Desa Tanamakaleang tidak didasari oleh prinsip ekonomi, yaitu manajemen usaha. Petani tidak pernah melakukan proses pencatatan dan perhitungan dari setiap biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, sehingga petani tidak mengetahui untung atau rugi dari usahatani kakao yang dijalankan, karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian untuk menganalisis pendapatan usahatani kakao di Desa Tanamakaleang Kecamatan Seko Kabupaten Luwu Utara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan usahatani kakao di Desa Tanamakaleang yang dilaksanakan pada Bulan Mei - Juni 2020. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 105 orang petani kakao, yang diwakili oleh 30 orang responden yang ditentukan dengan metode Acak Sederhana (Simple Random Sampling).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata penerimaan usahatani kakao di Desa Tanamakaleang sebesar Rp.20.431.666,67/1,03 Ha/ panen raya atau Rp.19.772.580,65/Ha/ panen raya, dengan rata-rata total biaya usahatani sebesar Rp.2.768.338,89/1,03Ha/ panen raya atau Rp.2.679.037,63/Ha/panen raya, sehingga diperoleh pendapatan usahatani kakao sebesar Rp.17.666.327,78/1,03 Ha/panen raya atau Rp.17.093.543/Ha/panen raya, atau dengan kata lain pendapatan yang diterima petani kakao di wilayah penelitian sebesar Rp.2.848.923,84/Ha/bulan.
Kata Kunci: Usahatani Kakao, Pendapatan
Tidak tersedia versi lain