Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit di Desa Kulu Kecamatan Lariang Kabupaten Pasangkayu
Arsyad (E 321 15 204) Analisis Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit di Desa Kulu Kecamatan Lariang Kabupaten Pasangkayu.Dibimbing oleh Dr.Sulaeman, SP.,MP dan Dr.rer.pol Dewi Nur Asih, SP.,MSI 2020
Kelapa sawit merupakan tanaman penting penghasil minyak goreng, minyak industri, maupun bahan bakar nabati (biodiesel). Pelaku usahatani kelapa sawit di Indonesia terdiri atas perusahaan perkebunan besar swasta, perkebunan Negara, dan perkebunan rakyat. Kelapa sawit rakyat umumnya dikelola dengan model kemitraan dengan perusahaan besar swasta dan perkebunan milik Negara (inti-plasma). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pendapatan usahatani Kelapa Sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kulu Kecamatan Lariang Kabupaten Pasangkayu, dimana penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbagan bahwa Desa Kulu merupakan salah satu Desa dengan produksi kelapa sawit ke dua terbesar yang ada di Kecamatan Lariang Kabupaten Pasangkayu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan petani responden dengan menggunkan daftar pertanyaan (Questinaire), sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur dan instansi/dinas yang terkait dengan penelitian ini.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kulu Kecamatan Lariang.Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Kulu merupakan salah satu yang memiliki produksi kelapa sawit diantara 7 Desa di Kecamatan Lariang penelitian ini dilaksanakan pada bulan juli 2019.Dalam penelitian ialah petani yang melakukan usahatani kelapa sawit yang merupakan petani swadaya yang di Desa Kulu Kecamatan Lariang Kabupaten Pasangkayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode Randem Sampling. Jumlah petani yang diambil dalam penelitian ini 30 orang petani kelapa sawit dari populasi sebesar 75 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan oleh petani responden kelapa sawit adalah Rp 459.431/1,6 ha atau 284.183,94/ha, biaya variabel adalah Rp 4.371.367/1,6 ha atau 2.703.938,14/ha, sehingga total biaya adalah Rp 4.830.797/1,6 ha atau Rp.2.988.122,08/ha rata-rata penerimaan Rp 7.192.000/1,6 ha atau Rp 4.448.659,79/ha sehingga pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 2.534.503/1,6 ha atau Rp 1.567.733,59ha
Tidak tersedia versi lain