Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Pendapatan Usahatani Kakao di Desa Bobo Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi
vRINGKASANIrsan(E 321 13 006). Analisis Pendapatan UsahataniKakaodi DesaBoboKecamatan Dolo BaratKabupaten Sigi. (Dibimbing oleh Wildani Pingkan S. Hamzens dan Abdul Muis, 2019).Kakao merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia yang cukup potensial dalam menyumbang devisi negara, di tingkat dunia kakao Indonesia menempati posisi ketiga setelah Pantai Gading dan Ghana. Hal ini di dukung dengan areal tanam Indonesia yang masih banyak tersedia, tenaga kerja dan tenaga ahli kakao. Kakao (Theobroma cacao L.) adalah tanaman hasil perkebunan yang memiliki peran penting dalam perkonomian nasional, terutama sebagai penyedia lapangan kerja dan pendapatan serta valuta asing. Selain itu kakao juga berperanan penting dalam pembangunan daerah, khususnya pembangunan agroindustri. Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ketiga di dunia yaitu sebesar 13,6% setelah Pantai Gading (38,3%) dan Ghana (20,2%). Pencapaian ini diperoleh dengan adanya gerakan nasional pengembangan komuditi kakao oleh pemerintah pada tahun 2009. Saat itu luas area perkebunan kakao di Indonesia mencapai 1.745.789 Ha dengan total produksi mencapai 828.255 ton, yang tersebar pada beberapa provinsi di Indonesia seperti Jawa Timur, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi TenggaraTujuan dari penelitian inimengetahuipendapatan usahatani kakaodi Desa BoboKecamatan Dolo BaratKabupatenSigi. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Bobo merupakan daerah penghasil kakaoterbesar di KecamatanDolo BaratKabupaten Sigi. Penelitian dilaksanakan selama 3bulan yakni dari bulanMeihingga Juli2019. Responden dalam penelitian ini adalah petani kakaodi Desa Bobo.Penetapan responden dilakukan dengan metodeacak sederhanasimplerandom sampling, Jumlah populasi sebanyak 107 dari jumlah populasi tersebut yang di ambil sebanyak 31 orang. Penelitian ini menggunakan data primerdan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan.Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah rata-rata produksi kakao yang dihasilkan oleh petani kakao di Desa Bobo sebesar Rp. 1.294 kg/1,74Ha/Tahun dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 37.512.903/ 1,74Ha/Tahun, sedangkan rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani kakao di Desa Bobo sebesar Rp. 8.018.683/1,74 Ha/Tahun. Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani kakao di Desa Bobo sebesar Rp.29.494.220/1,74 Ha/Tahunatau Rp.16.931.867/ 1,74 Ha/Tahun.
Tidak tersedia versi lain