Skripsi Budidaya Pertanian
Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Burung Walet Terhadap Serapan Fosfor Dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica Juncea L)
Ninda Atmakia ( E 281 13 211). Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Burung Walet Terhadap Serapan Fosfor Dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.)(Dr. Ir.Rois, M.P Dan Rezi Amelia, S.P., M. Sc)Sawi (Brassica juncea L) adalah tanaman yang kaya vitamin A, sehingga dapat memberikan keuntungan yang sangat cepat bagi petani. Ketersediaan unsur hara N, P, K sangat di butuhkan oleh tanaman sawi sehingga kekurangan atau kelebihan unsur hara dapat menganggu pertumbuhan tanaman. Untuk mengetahui unsur hara yang diperlukan tanaman dapat dilakukan dengan menaksir kandungan hara yang ada di dalam tanaman tersebut. Kotoran burung walet ini sudah terbukti dalam bidang pertanian, sebagai pupuk alami yang sangat efektif untuk berbagai macam tanaman. Dalam kotoran walet sendiri terdapat banyak kandungan nutrisi yang sangat tinggi juga sangat baik bagi tanah, seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan sulfur. Manfaat kotoran walet dalam segi pertanian juga sangatlah banyak, karena 40 % dari kotoran burung walet ini terbuat dari material organik murni jadi sangat efektif untuk memperbaiki serta memperkaya struktur dari tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk bokashi burung walet yang terbaik terhadap serapan fosfor dan hasil tanaman sawi. Manfaat penelitian ini yaitu dapat memberikan informasi mengenai pemanfaatan bokashi kotoran burung walet sebagai pupuk organik dalam serapan fosfor serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi.Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus -September 2019. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL), pada perlakuan ini adalah kotoran burung wallet dengan 7 taraf dosis, perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 21 pot percobaan. Pemberian pupuk bokashi kotoran burung walet untuk setiap perlakuan diberi sebnyak yaitu :B0 = 0 (Kontrol), B1 = 5 ton/ha (8,92 g/pot), B2= 10 ton/ha (17,85 g/pot), B3 = 15 ton/ha (26,78 g/pot), B4 = 20 ton/ha (35,71g/pot), B5 = 25 ton/ha (44,63 g/pot), B6 = 30 ton/ha (53,56 g/pot).pemberian pupuk bokasi kotoran burung walet terhadap tinggi tanaman sawi pada 20 ton/ha berbeda dengan 0 (kontrol) dan tidak berbeda dengan 5 ton/ha, 10 ton/ha, 15 ton/ha, 25 ton/ha dan 30 ton/ha. Dari hasil di atas terlihat bahwa tinggi tanaman sawi pada perlakuan 20 ton/ha yaitu dosis bokashi 35,71 g/pot menunjukkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya.Pertambahan tinggi tanaman yang paling baik adalah pada 20 ton/ha yaitu 30,77cm. Hal ini disebabkan karena pada perlakuan 20 ton/ha mengandung cukup unsur hara tersedia yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi sehingga memberikan pengaruh yang paling baik terhadap tinggi tanaman. Pemberian bahan organiktanaman menunjukkan pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Pemberian bahan organik bokashi kotoran burung walet telah memberi pengaruh yang signifikan, karena unsur hara dibutuhkan sebagai kebutuhan akan tanaman untuk pertumbuhannya, seperti meningkatkan tinggi tanaman.Kata Kunci: Kotoran Burung walet, Tanaman Sawi
Tidak tersedia versi lain