Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Persepsi dan Tindakan Petani Terhadap OPT Utama Tanaman Bawang Merah di Desa Guntarano
Resky Magfirah (E 281 14 202). Persepsi dan Tindakan Petani Terhadap OPT Utama Tanaman Bawang Merah di Desa Guntarano. Di bimbing oleh Shahabuddin dan Irwan Lakani. Bawang merah merupakan komoditi prioritas dalam pengembangan sayuran dataran rendah di Indonesia, yang cukup strategis dan ekonomis dipandang dari segi keuntungan usahatani.Pengembangan tanaman bawang merah varitas Lokal Palu terkendala salah satunya adalah serangan hama dan penyakit.Dalam beberapa tahun terakhir, petani bawang merah di daerah Lembah Palu, Sulawesi Tengah, resah karena adanya serangan lalat pengorok daun(Liriomyzachinensis).Spodoptera exigua (Lepidoptera: Noctuidae) dikenal dengan nama ulat bawang di Indonesia. Kerusakan pada tanaman bawang yaitu daun yang berlubang dan layu.Penurunan produksi bawang merah salah satunya dikarenakan oleh serangan penyakitlayu fusarium.Penelitian ini dilakukan di Desa Guntarano, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juli 2019. Penelitian ini dilakukan dengan dua metode pengambilan data yaitu data primer dan data skunder. Data dianalisis berdasarkan frekuensi jawaban petani menggunakan office Excel 2007 yang disajikan dalam bentuk grafik dan tabulasi. Sebanyak 48,1% responden yang menjawab kerusakan yang disebabkan oleh lalat pengorok daun yaitu sebesar >40-60%. Hal ini menunjukkan bahwa kehilangan hasil di atas 50% umum terjadi pada kebanyakan pertanaman bawang goreng yang diserang oleh lalat pengorok daun. Sebanyak 48% responden menyatakan bahwa serangan ulat bawang dapat menurunkan hasil hingga lebih dari 50%, dan kehilangan hasil lebih dari 80% di laporkan oleh 18% responden. Kehilangan hasil panen bawang merah akibat serangan Layu fusarium. Sebanyak 44,4% responden yang mengemukakanbahwa serangan Layu fusariumdapat menurunkan hasil hingga lebih 50%.Kata kunci : Bawang merah, Liriomyza, Spodoptera exigua, Layu fusarium.
Tidak tersedia versi lain