Skripsi Budidaya Pertanian
Pengaruh Berbagai Dosis Poc Limbah Air Tahu Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Seledri (Apium Graveolens L.)
Intan Dwi Astuti (E 281 16 228), Pengendalian Penyakit Busuk Pangkal Umbi (Fusarium oxysporum f. sp. cepae) dengan Bakteri Bacillus subtilis pada Bawang Wakegi (Allium x wakegi Araki). Dibimbing oleh Bapak Dr. Asrul S.P, M.P., (2021).
Penyakit layu fusarium atau busuk pangkal umbi merupakan penyakit utama pada bawang wakegi yang disebabkan oleh Fusarium oxypsporum f. sp. cepae (Foc), yaitu sejenis jamur tular tanah dan pada umumnya bersifat sistemik, kerugian akibat penyakit busuk pangkal umbi ini dapat mencapai 50%. Pengendalian penyakit busuk pangkal umbi yang ramah lingkungan salah satunya dengan pengendalian hayati. B. subtilis merupakan salah satu bakteri yang dapat digunakan sebagai agen hayati untuk mengendalikan penyakit tular tanah. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan waktu aplikasi dan dosis B. subtilis yang tepat dalam mengendalikan jamur F. oxysporum f. sp. cepae penyebab penyakit busuk pangkal umbi pada tanaman bawang wakegi. Penelitian ini akan dilaksanakan di rumah kasa pada Kebun Percobaan, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah dosis Bacillus subtilis dengan taraf perlakuan: tanpa pemberian Bacillus subtilis (D0) 20 ml/polibag (D1), 30 ml/polibag (D2), 40 ml/polibag (D3) dan 50 ml/polibag. Faktor kedua adalah waktu aplikasi Bacillus subtilis. yang terdiri dari 2 taraf yaitu B.subtilis diaplikasikan pada tanaman 1 minggu sebelum inokulasi F.oxysporum f. sp. cepae (W1) dan B. subtilis diaplikasikan pada tanaman 1 minggu setelah inokulasi F.oxysporum f. sp. cepae (W2 dengan lima ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan anova jika berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut BNT pada taraf 5%. Hasil penellitian ini menunjukkan identifikasi gejala serangan penyakit busuk pangkal umbi F. oxysporum f.sp cepae secara visual memperlihatkan gejala batang semu lebih panjang, daun yang menguning atau hijau pucat dan cenderung terpelintir. Perlakuan dosis B. subtilis dapat mempengaruhi serangan. F. oxysporum f.sp cepae pada tanaman bawang wakegi. Perlakuan yang paling efektif dalam menekan serangan F. oxysporum f.sp cepae adalah perlakuan D4, terlihat dari rendahnya kejadian penyakit pada perlakuan D4 dibandingkan dengan perlakuan D0, D1, D2, dan D3, yaitu 20,00%. Untuk perlakuan waktu aplikasi pada hasil pengamatan percobaan terlihat bahwa serangan patogen F. oxysporum f.sp cepae pada perlakuan W1 lebih efektif dibandingkan perlakuan W2 yaitu sebesar 44,00% kejadian penyakit yang terjadi.
Tidak tersedia versi lain