Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Komparatif Pendapatan Usahatani Jagung Hibrida Dan Jagung Komposit Di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala
Muhammad Yusuf (E 321 16 323) Analisis Komparatif Pendapatan Usahatani Jagung Hibrida dan Jagung Komposit Di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala (Dibimbing Oleh: Max Nur Alam dan Hardiyanti Sultan) Desa Labuan Toposo merupakan satu-satunya desa yang ada di Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala yang mengusahahakan jagung hibrida dan jagung komposit. Desa Labuan Toposo petani yang mengusahakan jagung hibrida jauh lebih sedikit dibandingakan dengan jagung komposit, padahal harga jual jagung hibrida lebih tinggi dibanding dengan jagung komposit dengan demikian pendapatan usahatani jagung hibrida lebih besar dibandingkan jagung komposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pendapatan usahatani jagung hibrida dan jagung komposit. Penentuan responden dipilih dengan teknik pengambilan sampel secara proportional stratified random sampling. Jumlah petani sampel yang diambil distratakan berdasarkan petani usahatani jagung hibrida dan jagung komposit, usahatani jagung hibrida sebanyak 14 responden dari 46 petani yang mengusahakan jagung hibrida dan jagung komposit 22 responden dari 74 petani yang mengusahakan jagung komposit. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata biaya produksi jagung komposit sebesar Rp. 10.180.889,45/Ha, penerimaan yang diperoleh sebesar Rp. 21.085.680/Ha dan rata-rata biaya produksi jagung hibrida sekitar Rp. 11.455.620,58/Ha, penerimaan yang diperoleh sekitar Rp. 35.164.875/Ha. Rata-rata pendapatan untuk petani jagung komposit adalah Rp. 10.904.790/Ha dan untuk petani jagung hibrida adalah Rp. 23.709.254,42/Ha. Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai t-hitung 8,215> t-tabel 1,691 maka ditolak dan diterima artinya pendapatan usahatani jagung komposit dan hibrida berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95%.
Tidak tersedia versi lain