Skripsi Hama dan Penyakit Tana
UJI KEMAMPUAN Plant Growth Promothing Mikroorganisms (PGPM) TERHADAP Fusarium oxysporum PENYEBAB PENYAKIT MOLER PADA BAWANG MERAH LEMBAH PALU (Allium × wakegi Araki)
Uji Kemampuan Plant Growth Promothing Microorganisms (PGPM) terhadap
Fusarium oxysporum penyebab Penyakit Moler pada Bawang Merah Lembah
Palu (Allium × wakegi Araki) (dibimbing oleh Dr. Irwan Lakani, S.P., M.Si., dan
Nur Edy, S.P., M.P., Ph. D.)
Bawang merah di Sulawesi Tengah mempunyai keunikan cita rasa khas
dan cocok sebagai bawang goreng sehingga biasa juga disebut bawang goreng
Palu. Salah satu ciri khas bawang goreng Palu adalah aromanya lebih kuat
dibandingkan bawang goreng dari daerah lain (Limbongan dan Maskar, 2003).
Penelitian bertujuan untuk menguji kemampuan Plant Growth Promothing
Microorganisms (PGPM) terhadap Fusarium oxysporum penyebab penyakit
Moler pada Bawang Merah Lembah Palu. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kasa
dan Laboratoriun Proteksi Tanaman yang berlangsung pada November 2020-
Januari 2021. Desain penelitian yang digunakan yaitu metode rancangan acak
lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu kontrol (K), perendaman (R),
penyemprotan (S) serta kombinasi perendaman dan penyemprotan (RS) dengan 5
ulangan serta 3 unit percobaan sehingga di peroleh 60 unit percobaan. jika
perlakuan memberikan pengaruh nyata maka akan di lanjutkan dengan uji lanjut
BNT 5%. Variabel pengamatan meliputi masa inkubasi penyakit moler, intensitas
penyakit moler, dan faktor agronomi yang terdiri atas tinggi tanaman, jumlah
daun, jumlah umbi dan berat umbi.
Hasil penelitian pada masa inkubasi menunjukkan bahwa kontrol berbeda
nyata terhadap ketiga perlakuan lainnya. Masa inkubasi tercepat dialami oleh
kontrol (K) yaitu 4 hari sedangkan masa inkubasi terlama terjadi pada perlakuan
perendaman dan penyemprotan (RS) yaitu 12 Hari. Hasil penelitian pada
intensitas penyakit moler menunjukkan bahwa intensitas serangan tertinggi terjadi
pada kontrol (K) sebesar 82.98% sedangkan intensitas terendah terjadi pada
perlakuan perendaman dan penyemprotan (RS) yaitu 23.87%. Hasil ini saling
berkaitan antara masa inkubasi dan intensitas serangan, dimana semakin cepat
masa inkubasi penyakit maka akan semakin besar intensitas penyakitnya. Hasil
penelitian pada faktor agronomi meliputi tinggi tanaman, jumlah umbi dan berat
umbi menunjukkan bahwa semua perlakuan memberikan pengaruh yang nyata
terhadap kontrol. Kontrol dinilai tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap
pertumbuhan dan produksi bawang merah Lembah Palu. Faktor jumlah daun tidak
memberikan pengaruh terhadap seluruh perlakuan. Hal ini di duga disebabkan
oleh faktor internal dan eksternal seperti sifat genetik, dan pengaruh lingkungan.
Tidak tersedia versi lain