Skripsi Budidaya Pertanian
INDEKS BAHAYA EROSI (IBE) PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SUMARI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA
ALIF AKBAR (E 281 14 184). INDEKS BAHAYA EROSI (IBE) PADA
BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SUMARI KECAMATAN
SINDUE KABUPATEN DONGGALA (ANTHON MONDE DAN ADNAN
KHALIQ)
Indeks bahaya erosi (IBE) merupakan perbandingan antara besarnya erosi
yang terjadi pada tanah dengan erosi yang diperbolehkan atau erosi yang
berbanding lurus dengan pembentukan tanah. Demi menjaga kualitas tanah,
seharusnya pengolahan lahan disesuaikan dengan kaidah-kaidah konservasi tanah
dengan tidak mengesampingkan indeks bahaya erosi yang berdampak terhadap
tanah atau lahan pertanian atau perkebunan. Desa Sumari adalah salah satu desa
yang ada di Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala. Untuk memenuhi
kebutuhan sehari-harinya sebagian masyarakat di Desa Sumari menggantungkan
kehidupannya dengan cara bercocok tanam yaitu bertani atau berkebun. Penelitian
ini dilaksanakan dari bulan oktober 2020 sampai mei 2021 Lokasi pengambilan
sampel penelitian di Desa Sumari Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala dan
analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Unit Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako. Penelitian dilaksanakan dengan metode survey yang
variable pengamatannya dilakukan secara deskriptif ekspolaratif melalui
pengamatan dilokasi penelitian di Desa Sumari Kecamatan Sindue Kabupaten
Donggala. Dalam melakukan pengambilan sampel tamah, lokasi pengambilan
sampel dibagi menjadi beberapa SPL, pengambilan sampel tanah dilakukan
dengan metode sampel acak bertingkat/strata ( stratified random sampling ). Dari
hasil perhitungan indeks erosivitas hujan (R) dengan menggunakan data rata-rata
curah hujan bulanan selama 5 tahun terakhir pada stasiun BMKG Bandara Udara
Mutiara Sis-Aljufri Palu, maka daerah Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala
memiliki nilai erosivitas hujan sebesar 971,58 cm/tahun. Dapat dilihat nilai pada
beberapa penggunaan lahan memiliki nilai erodibilitas tanah yang berbeda-beda.
Penggunaan lahan kelapa pada SPL 1 dan hutan sekunder SPL 3 memiliki nilai
erodibilitas agak tinggi, pada lahan kakao SPL 2 erodibilitasnya rendah dan pada
lahan sawah SPL 4 nilai erodibilitasnya sedang. Indeks bahaya erosi pada Desa
Sumari memiliki klasifikasi indeks bahaya erosi yang berbeda. Pada penggunan
lahan kelapa memiliki klasifikasi Sedang, lahan kakao memiliki klasifikasi tinggi
hutan sekunder memiliki klasifikasi sangat tinggi dan pada penggunaan lahan
sawah memiliki klasifikasi Rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara
umum Desa Sumari memiliki tingkat bahaya erosi dengan klasifikasi tinggi, maka
untuk menurunkan tingkat bahaya erosi dari beberapa penggunaan lahan yang
memiliki klasifikasi sedang perlu dilakukan tindakan konservasi.
Tidak tersedia versi lain