Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Analisis Profitabilitas Usaha Tahu Pada Industri Tahu DM93 Kota Palu
Cindy Mega Tresya Antimara (E 321 21 253), Analisis Profitabilitas Usaha Tahu Pada Industri Tahu DM93 Kota Palu, Dibimbing oleh Made Krisna Laksmayani Antara dan Sulmi, 2025.
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba (Profit) dari kegiatan usahanya selama periode tertentu. Industri Tahu DM93 adalah salah satu agroindustri yang bergerak di bidang pengelohan kedelai menjadi tahu dan beroperasi di Kota Palu. Berdiri sejak tahun 2019, industri ini berfokus pada pengolahan kedelai menjadi tahu, serta telah menunjukkan peningkatan produksi yang signifikan dari tahun ke tahun. Industir Tahu DM93 menghadapi permasalahan, yaitu fluktuasi harga bakan baku kedelai, dimana dalam pembuatan tahu akan memengaruhi baiay produksi dan pendapatan, yang nantinya juga akan berdampak profitabilitas industri Tahu DM93. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pendapatan dan profitabilitas usaha tahu pada inudstri Tahu DM93 Kota Palu.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei tahun 2025, di Industri Tahu DM93 Kota Palu. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (Purpossive) dengan pertimbangan bahwa industri ini memiliki produksi paling rendah dari beberapa industri tahu di Kota Palu. Responden dalam penelitian ini adalah pemilik industri Tahu DM93 dan tenaga kerja bagian produksi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan dan analisis profitabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inudstri Tahu DM93 mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp. 3.508.213 dan biaaya variabel sebesar Rp. 303.635.000. Pendapatan bersih yang diperoleh adalah Rp. 16.856.787, yang diperoleh dari selisih anatar total penerimaan (TR) sebesar Rp. 324.000.000 dan total biaya (TC) sebesar Rp. 307.143.213. Nilai ROI sebesar 4,72% menunjukkan bahwa dari setiap Rp. 100 ttoal investasi yang ditanamkan, usaha ini menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 4,72. Sementara itu, nilai ROE sebesar 33,71% menggambarkan efisiensi usaha dalam mengelola modal pemilik, karena dari setiap Rp. 100 modal pemilik, usaha mampu menghasilkjan laba bersih sebesar Rp. 33,71.
Tidak tersedia versi lain