Skripsi Budidaya Pertanian
Identifikasi Gulma Dominan Pada Lahan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) di Berbagai Ketinggian Tempat
Rahmat Fadhil (E281 22 065). Identifikasi Gulma Dominan Pada Lahan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) di Berbagai Ketinggian Tempat. Dalam Penelitian di dibimbing oleh Syamsuddin Laude dan Chitra Anggriani Salingkat.
Kehadiran gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman yang produktif, sehingga memerlukan perlakuan khusus untuk mengatasinya. Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya dapat menyebabkan menurunnya kualitas juga kuantitas dari hasil panen yang di inginkan. Gulma memiliki karakteristik tumbuh yang bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan seperti ketinggian tempat baik di dataran rendah, sedang, maupun tinggi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis gulma yang dominan pada lahan tanaman tomat di berbagai ketinggian yakni dataran rendah, sedang, dan tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di tiga wilayah dengan ketinggian berbeda, yaitu dataran rendah di Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi (176 mdpl), dataran menengah di Desa Bahagia, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi (600 mdpl), dan dataran tinggi di Desa Wuasa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, yang termasuk wilayah Lembah Napu (1.124 mdpl). Kegiatan penelitian juga dilaksanakan di Laboratorium Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu, pada bulan April hingga Mei 2025. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jenis gulma dominan berbeda pada setiap elevasi. Gulma dominanpada dataran rendah adalah Cyperus rotundus L. (SDR 22,42%), Cleome rutidospermae DC (SDR 16,42 %), dan Alternanthera philoxeroides (Marf.) (SDR 13,50 %). Gulma dominan di dataran menengah adalah Eleusine indica (L.) Gaertn. (SDR 22,64 %), Digitaria sanguinalis (L.) Scop. (SDR 17,25 %), dan Cyperus rotundus L. (SDR 8,85 %). Gulma dominan di dataran tinggi adalah Cyperus rotundus L. (SDR 21,74 %) dan Eleusine indica (L.) Gaertn. (SDR 19,48 %). Indeks Keanekaragaman gulma (H') tergolong sedang pada ketiga lokasi, yakni 2,279 di dataran sedang, 2,247 di dataran rendah, dan 1,317 di dataran tinggi yang cenderung lebih rendah. Koefisiensi kesamaan komunitas (nilai keseragaman) jenis gulma antara dataran rendah dan menengah sebesar 40%, dataran menengah dan tinggi 37,11 % dan dataran rendah dan tinggi sebesar 2,30 %, rendahnya tingkat kesamaan jenis tersebut menunjukkan bahwa perbedaan kondisi lingkungan, seperti suhu, kelembapan, intensitas cahaya, serta pola budidaya dan pengelolaan lahan, sangat memengaruhi persebaran gulma di setiap ketinggian.
Tidak tersedia versi lain