Text books
Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Bubuk Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Dari Berbagai Suhu Pengeringan
Sagaf Alif Sadana (E 281 19 495), Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Bubuk Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Dari Berbagai Suhu Pengeringan (dibimbing oleh rostiati Daeng Rahmatu dan Septian Palma Ariany, 2025).
Cabai rawit (capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura dengan tingkat konsumsi yang tinggi di Indonesia. Seiring dengan perkembangan industri dan meningkatnya jumlah penduduk kebutuhan cabai juga ikut meningkat. Cabai rawit mengandung banyak vitamin dan mineral, yaitu vitamin c, vitamin b6, vitamin a, vitamin e, vitamin k, zat besi, tembaga dan kalium. Namun, tingginya kadar air dalam cabai rawit menyebabkan produk ini mudah mengalami kerusakan, sehingga pengolahan menjadi bubuk cabai menjadi alternatif untuk meningkatkan daya simpan dan nilai tambah produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai suhu pengeringan terhadap karakteristik kimia dan organoleptik bubuk cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agroindustri, Fakultas Pertanian dan Laboratorium Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako, Palu, pada bulan September hingga Desember 2024. Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah suhu pengeringan dengan lima taraf, yaitu 30 C (kontrol), 50 C, 60 C, 70 C, 80 C, dan 90 C. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 18 unit percobaan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk analisis kimia (kadar air, kadar abu, kadar vitamin C, dan kapasitas antioksidan), serta Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk analisis organoleptik (warna, aroma, dan tekstur). Data analisis secara statistik menggunakan Analisis of Variance (ANOVA) dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% dan 1% jika terdapat perbedaan nyata. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan 80 C menghasilkan kadar air terbaik sebesar 10,09%, sementara kadar abu tertinggi terdapat pada suhu 30 C (kontrol) sebesar 6,40% dan terendah pada suhu 50 C sebesar 5,22%. Kapasitas antioksidan dan (12.917,13 mg VCE/100g) kadar vitamin C (14,24%) tertinggi terdapat pada suhu 90 C. Hasil organoleptik menunjukkan karakterstik terbaik terdapat pada suhu 50 C dengan skor warna 4,64 (netral), aroma 4,44 (netral) dan tekstur 4,48 (netral).
Tidak tersedia versi lain