Skripsi Sosial Ekonomi Pertani
Peran Gender Terhadap Usahatani kakao di Desa Sidole Barat Kabupaten Parigi Moutong
Riska Nanda Sari (E 321 21 014). Peran Gender Terhadap Usahatani Kakao di Desa Sidole Barat Kabupaten Parigi Moutong, dibimbing oleh Alimudin Laapo dan Dafina Howara.
Gender merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang bukan lain adalah genus yang memiliki pengertian tipe atau jenis banyak sekali makna atau pengertian tentang gender, sangta rumit tetapi makna seserhana dari gender adalah perilaku atau sifat yang dilekatkan kepada pria dan wanita yang terbentuk digolongan masyarakat di berbagai tempat. Permasalahan yang ada di Desa Sidole Barat, yaitu terbatasnya atau kurangnya pengetahuan penduduk sekitar mengenai kesetaraan gender. Masyarakat masih memiliki pandangan bahwa laki-laki betugas mencari nafkah, sedangkan istri hanya duduk dirumah menunggu suami pulang kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis implementasi dan kesetaraan gender terhadap usahatani kakao di Desa Sidole Barat.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidole Barat Kabupaten Parigi Moutong penentuan secara sensus dengan bertepatan pada bulan februari hingga bulan april 2025 menggunakan responden sebanyak 48 orang membuat penelitian ini termasuk sensus disebabkan peran gender untuk petani kakao sebanyak 48 orang serta metode pengumpulan sampel menggunakan kuisioner (sensus) dan metode analisis adalah uji Chi-square spss.
Peran gender sangat kompleks jika dibahas mendalam oleh karenanya peran gender hanya mencakup dari segi usaha pertanian kakao yakni penanaman dan pemeliharaan, pemupukan dan penyemprotan, pemanenan, pemasaran dengan hasil dari analisis uji square menunjukkan peran terbesar adalah laki-laki kemudian kontribusi laki-laki terbanyak pada penanaman dan pemeliharaan berdasarkan hasil uji square dari data responden sebanyak 48 orang dengan hasil sebagai berikut: Hasil Uji chi-square menunjukkan bahwa hanya kegiatan penanaman dan pemeliharaan yang memiliki hubungan signifikan dengan jenis kelamin (p = 006), dimana laki-laki lebih dominan karena aktivitas ini memerlukan tenaga fisik lebih besar. Sementara itu, pemupukan dan penyemprotan (p = 0,247), pemanenan (p = 0,506), dan pemasaran (p = 0,078) tidak menunjukkan perbedaan signifikan secara statistik antara laki-laki dan perempuan, meskipun laki-laki tetap sedikit lebih dominan secara praktik. Perempuan lebih banyak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan bersama, seperti panen dan sebagian pemasaran, namun masih menghadapi hambatan dalam akses dan pengambilan peran pada kegiatan teknis. Ketimpangan ini mencerminkan masih kuatnya pembagian kerja tradisional. Pemberdayaan perempuan di sektor pertanian kakao perlu diperkuat untuk meningkatkan keseimbangan peran gender dalam berusahatani secara menyeluruh.
Tidak tersedia versi lain