Skripsi Budidaya Pertanian
Pengaruh Konsentrasi KNO3 Terhadap Hasil Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Dengan Sistem Smart Farming
Gina Lestari Rizka Y Daud (E28121388) Pengaruh Konsentrasi KNO3 Terhadap Hasil Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Dengan Sistem Smart Farming. (Dibimbing oleh Bapak Henry Novero Barus Dan Bapak Abdul Rauf (2025).
Melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman semusim yang berasal dari lembah Persia, buah melon masuk ke Indonesia pada tahun 1970 dan sudah mulai dibudidayakan pada saat itu. Melon (Cucumis melo L.) itu adalah tanaman introduksi. buah dari tanaman ini termaksud salah satu buah yang banyak digemari oleh masyarakatkhususnya ekonomi menengah ke atas. Sebagai tanaman hortikultura tanaman ini berpotensi dibudidayakanuntuk mendapatkan b uah yang berkualitas, satu diantaranya adalah teknologi smart farming. Teknologi Smart Farming adalah inovasi dalam bidang pertanian yang memanfaatkan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan pertanian. KNO3 merupakan pupuk yang digunsikan untuk meningkatkan kwalitas buah, penggunaan KNO3 atau kalium nitrat pada buah melon umumnya digunakan sebagai pupuk tambahan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kualitas buah. Penelitian dilaksanakan di greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Sulwaesi Tengah, dari Mei hingga Agustus 2024. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor. Perlakuan yang diujikan adalah konsentrasi KNO3 yang terdiri dari 6 taraf yaitu. K0: control, K1: KNO3 Putih 850 ppm, K2: KNO3 1000 ppm, K3: KNO3 1150 ppm, K4: KNO3 1300 ppm, K5: KNO3 1450 ppm. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk KNO3 (kalium nitrat) pada dosis 1450 ppm tidak memberikan manfaat yang signifikan terhadap pertumbuhan buah, sehingga tidak ada perbedaan berat dan diameter buah yang signifikan. Atau pada konsentrasi pupuk KNO3 yang diberikan tiak tepat, sehingga tidak memberikan efek yang diinginkan. Namun pada dosis menengah seperti 1000 dan 1150 ppm menunjukkan hasil buah yang lebih berat dan besar. Berbeda dengan tingkat kemanisan BRIX, dosis KNO3 1450 ppm memberikan hasil buah yang lebih manis, namun tidak dengan ukuran buah. Dapat disimpulkan bahwa kisaran dosis KNO3 yang paling sesuai bagi petani berada di antara 1000 hingga 1150 ppm. Di bawah kisaran ini, hasilnya tidak maksimal. Maka dari itu, pemilihan dosis KNO3 harus benar-benar mempertimbangkan tujuan budidaya (apakah lebih fokus ke kuantitas atau kualitas).
Tidak tersedia versi lain