Skripsi Hama dan Penyakit Tana
Identifikasi dan Peran Arthropoda Pada Ekosistem Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Di Desa Loru Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi
Riki Firmansyah, Identifikasi dan Peran Arthropoda Pada Ekosistem Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Di Desa Loru Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi (Dibimbing Oleh Prof. Dr. Ir. H. Alam Anshary, M.Si dan Ir. Abd. Wahid, M.Si).
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas unggulan dalam sektor pertanian hortikultura Di Indonesia dan termasuk sayuran dengan potensi budidaya yang tinggi, tingginya kebutuhan masyarakat akan cabai rawit untuk konsumsi sehari-hari menyebabkan perminatan cabai rawit dipasaran terus meningkat. Namun demikian proses budidayanya rentan terhadap gangguan serangan OPT yang dapat merusak tanaman cabai oleh karena itu perlu dilakukan upaya pengendalian OPT untuk menekan pertumbuhan dan perkembangan hama di lapangan, langkah pengendalian yang tepat seperti pemeliharaan varietas unggul, pengendalian fisik, mekanik, serta penggunaan musuh alami, arthropoda yang masuk ke dalam kelas insecta merupakan yang paling sering menyerang tanaman cabai raiwt meliputi lalat buah (Bactrocera dorsalis), kutu daun (Aphis sp.), thrips (Thrips sp. ) kutu kebul (Bemisia tabaci), dan belalang (Dissosteira carolina). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman arhtropoda pada ekosistem tanaman vabai rawit, dan mengenal ordo-ordo serangga di Desa Loru, Kecamatan Biromaru, KAbupaten Sigi. Metode pengambilan data dilakukan dengan tiga teknik yaitu, yellow trap, pitfall trap, dan sweep net. Hasil peneltiian menunjukkan jumlah individu arthropoda pada ekosistem pertanaman vabai organik adalah sebanyak 4,266 individu terdiri dari 4 kelas (Insecta, arachnida, Chilopoda, Collembola), 13 ordo dan 39 famili. Struktur komposisi peran arthropoda pada ekosistem pertanaman cabai organik mengalami perbedaan pada setiap fase pertumbuhan dimana pada fase vegetatif kelompok dekomposer 30%, predator 21%, dan polinator 3%. Sedangkan fase generatif dekomposer menurun 23% predator meningkat 26% dan polinator meningkat 6%. Hasil analisis menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman (H') arthropoda pada fase vegetatif (H'=2,735) sedikit lebih tinggi dibanding fase generatif (H'=2,551). Kemerataan (E) pada kedua fase tergolonh sedang, sedangkan Dominasi (D) rendah
Tidak tersedia versi lain