Skripsi Budidaya Pertanian
Pengaruh Ketinggian Bedeng Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis (Brassica oleracea L.) Di Desa Winowanga, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso
Destiana (E 281 10 061) Pengaruh Ketinggian Bedeng Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis (Brassica oleracea L.) Di Desa Winowanga, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso (Dibimbing oleh : Muhammad Anshar dan Ramli)
Tanamankubis (Brassica oleraceae L.) merupakantanamansayuran yang sudahtakasinglagibagimasyarakat, baikitukalangankonsumenmaupunprodusen. Tanaman kubis merupakan salah satu tanaman yang proses pembudidayaannyahanya membutuhkan 4 bulan saja, mulai dari persemaian sampai panen. Ketinggian tempat untuk pembudidayaan kubis mempengaruhi pertumbuhan, selain itu pula tanaman kubis dipengaruhi oleh ketinggian bedengan. Berdasarkan penelitian yang telah telah dilaksanakan dari bulan Mei sampai Agustus 2015 di Desa Winowanga Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Desa Winowanga dengan menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan yaitu: K15 = ketinggian 15 cm
,K25 = Ketinggian 25 cm, K35 = Ketinggian 35 cm. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa pertumbuhan tanaman kubis dipengaruhi oleh ketinggian bedengan, yang mana penggunaan ketinggian bedengan berpengaruh pada iklim dan cuaca pada saat penanaman tanaman .Pada musim penghujan ketinggian bedengan diatas 30 cm mudah menyerap air dan menahan tekanan air yang mengalir pada drainase atau got, sedangkan pada bedengan 30 cm kebawah memang mudah menyerap air hanya saja tidak mampu menahan tekanan air. Sebaliknya pada musim panas ketinggian 30 cm sulit menyerap air yang menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik sedangkan pada ketinggian bedengan dibawah 30 cm lebih mudah menyerap air. Tanaman kubis dapat menyerap unsur hara dan air dengan apabila suhu disekitarnya dalam kondisi optimum. Hal ini terlihat bahwa penanaman tanaman kubis pada ketinggian bedengan 25cm memiliki pertumbuhan dan hasil kubis yang lebih baik dari ketinggian bedengan lainnya. Hal ini disebabkan oleh factor cuaca yang mana pada saat penelitian ini dilakukan bertepatan dengam musim panas, sehingga hasil pertumbuhan kubis pada ketinggian 25 cm lebih baik dari ketinggian bedengan lainnya. Pada kelembaban tanah yang baik , akar tanaman akan lebih mudah menyerap unsur hara dan air. Kelembaban udara dan kelembaban tanah yang sesuai akan memberikan pertumbuhan tanaman yang baik dan produksi yang tinggi. Dapat disimpulkan bahwa ketinggian bedengan dapat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan hasil tanaman kubis. Dapat dilihat bahwa ketinggian 25 cm memiliki pertumbuhan dan hasil tanaman kubis lebih baik dari ketinggian bedengan lainnya.
Tidak tersedia versi lain