Skripsi Budidaya Pertanian
Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Budidaya Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L Moench) Di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi
Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Budidaya Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L Moench) Di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi (dibimbing oleh Salapu pagiu)
Tanah merupakan salah satu faktor penting dalam produksi pertanian, karena tanah merupakan media tanam yang umum di gunakan. Sorgum (Sorghum bicolor L Moench) merupakan tanaman yang berpotensi dikembangkan sebagai bahan pangan, pakan dan biofuel. Tujuan dari penelitian evaluasi lahan yaitu untuk menentukan kelas kesusaian lahan untuk budidaya tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L Moench) di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Juni 2019 sampai September 2019, Metode yang di gambarkan adalah deskriptif eksploratif yang pelaksanaannya di lakukan dengan survei secara langsung pada lokasi penelitian dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel tanah sebagai bahan untuk analisis di laboratorium, setelah selesai analisis di laboratorium mencocokkan (matching) antara kualitas lahan dan persyaratan tumbuh tanaman menggunakan kriteria kesesuaian lahan, dan metode pendekatan faktor pembatas. Penelitian ini dilakukan dengan 4 (empat) tahap yaitu, 1) Pembuatan Peta Satuan Pengamatan Lahan dan Survei, 2) Pengambilan Sampel Tanah, 3) Parameter Pengamatan, 4) Pengolahan Data, Pembuatan Peta dan Penyusunan Laporan. Variabel pengamatan yang digunakan di ambil dari data sifat fisik dan kimia tanah meliputi tekstur, kedalaman efektif, C-Organik, KTK, P tersedia, N total, K tersedia, KB, basa-basa dapat ditukar (Na, K, Ca, dan Mg), dan pH. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kesesuaian lahan untuk budidaya tanaman sorgum (Sorghum bicolor L Moench) Di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi yaitu Kelas kesesuaian lahan aktual di SPL 1 yaitu S2-trfnp (cukup sesuai) dengan faktor pembatas temperatur (t), media perakaran (r), retensi hara (f), hara tersedia (n) dan penyiapan lahan (p) dan di SPL 2 yaitu S2-trn (cukup sesuai) dengan faktor pembatas temperatur (t), media perakaran (r) dan hara tersedia (n). Setelah dilakukan perbaikan maka didapatkan kesesuaian lahan potensial di SPL 1 yaitu S2-trp (cukup sesuai) dengan faktor pembatas temperature (t), media perakaran (r) dan penyiapan lahan (p). Dan di SPL 2 yaitu S2-tr (cukup sesuai) dengan faktor pembatas temperatur (t) dan media perakaran (r).
Tidak tersedia versi lain